Minggu, 24 November 2019

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Siantan 15 MW Diresmikan

Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Siantan 15 MW Diresmikan

Pontianak - Kepala Tubuh Rencana Pembangunan Nasional atau Bappenas Bambang Brodjonegoro pagi ini hari resmikan pengembang pembangkit tenaga listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan. PLTBm memiliki 15 Megawatt (MW) ini berada di Kabupaten Mempawah, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

""Kami mengharap peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Siantan 15 MW yang memakai bahan baku ramah lingkungan ini bisa memberi dukungan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam melakukan perbaikan bauran daya atau energy mix serta ketergantungan pada fossil fuel,” tutur Bambang, Senin, 24 September 2018.

Listrik yang dibuat PLTBm Siantan itu nanti akan dialirkan lewat jaringan 20 kilo Volt (kV) punya PLN selama 5,6 km. circuit (kms) dari titik interkoneksi Gardu Induk (GI) Siantan ke Skema Khatulistiwa. Sekarang, Skema Khatulistiwa layani konsumen setia PLN di Pontianak, Tim Raya, Mempawah, Singkawang, Pemangkat, Sambas serta Bengkayang, dengan daya dapat rata-rata 341 MW serta beban pucuk rata-rata sampai 294 MW.

PT Daya Infranusantara (El), perusahaan yang bergerak di bidang daya terbarukan sekaligus juga anak perusahaan PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), membuat PLTBm Siantan untuk menguatkan suplai listrik wilayah sekaligus juga berperan dalam peningkatan infrastruktur pembangkit listrik daya baru terbarukan.

”Sebagai investor serta operator infrastruktur swasta lokal yang mempunyai serta menjalankan beberapa sektor bisnis infrastruktur yaitu jalan tol, air minum, daya serta pelabuhan, PT Nusantara Infrastructure Tbk. mempunyai konsentrasi pada peningkatan infrastruktur di Indonesia yang searah dengan visi pemerintah untuk memberi dukungan pemercepatan pembangunan infrastruktur dengan mengaplikasikan pola Pembiayaan lnvestasi Non Budget Pemerintah (PINA),” papar General Manajer Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk Deden Rochmawaty.

Rintangan dalam penyediaan listrik di wilayah pedalaman ialah penentuan sumber daya, mengingat tidak semua pembangkit listrik bisa kerja dengan maksimal di daerah pedalaman. Salah satunya persyaratan penting untuk pembangkit di ruang ini ialah potensi untuk menyalurkan listrik dengan konstan sepanjang 24 jam (base-load). Type sumber daya yang bisa dengan bersaing menyalurkan listrik dengan bertahap ialah hidro, panas bumi, serta bio-energi, terhitung biogas serta biomassa.

Lebih jauh Bambang mengharap project PLTBm Siantan ini akan jadi contoh ide daya terbarukan berkepanjangan, dan bisa selekasnya direplikasi ke wilayah lain, sampai ke wilayah 3T atau paling depan, terluar, serta ketinggalan di Indonesia. ""Kesetimbangan supply daya dalam beberapa waktu akan datang tempatkan daya terbarukan jadi daya penting dengan sasaran 23 % pada 2025 serta bertambah sampai 31 % pada 2050,"" katanya.

Perusahaan Independent Power Producer (IPP) untuk PLTBm Siantan ialah PT Rejeki Perkasa Sejahtera Lestari (RPSL), anak perusahaan dari PT El. Bekerja bersamaan penentuan Commercial Operating Date (COD) pada 23 April 2018, RPSL mempunyai kemampuan kontrak dengan PLN sebesar 10 MW atau sebesar 70 juta kilo watt hour (kWh) per tahun. Pada 16 Agustus 2018, PT El sudah mengakuisisi pemilikan 80 % saham PT RPSL.

Direktur Penting PT RPSL Alverno Soenardji mengatakan, di Kalimantan, kekuatan sumber daya terbarukan khususnya biomassa, itu besar sekali, berbanding lurus dengan luasnya tempat perkebunan sawit. ""Oleh karena itu, pendayagunaan cangkang sawit bisa dipakai jadi sumber daya untuk menghidupkan listrik yang ramah lingkungan pada harga yang murah serta berkepanjangan,"" katanya.

Peresmian PLTBm pertama di Kalimantan Barat ini dilihat Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji serta Bupati Mempawah Gusti Ramlana. Pembangkit listrik ini memakai bahan bakar dari daya baru terbarukan seperti cangkang kelapa sawit serta kayu, sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu, serbuk kayu serta sampah pertanian yang lain.

"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar